Langsung ke konten utama

Lebih Dekat kepada Allah

Dan salah satu "kebiasaan" Allah adalah menyesuaikan jalan keluar sebanding dengan kesulitan: seberat kefakiran, sebesar itu pula kekayaan; seukuran kehinaan, seukuran itu pula keagungan; seukuran kesulitan, seukuran itu pula kemudahan. Islam menganjurkan manusia untuk kembali kepada Allah dalam segala hal, bergantung kepada-Nya dalam setiap keadaan, lebur dalam Allah dari segala hal, beroleh petunjuk Allah dalam segala hal, dan berilmu luas. Sungguh, ketika Allah ingin menyampaikan sang hamba kepada-Nya, Dia "menghadapi" hamba-Nya pertama kali dengan cahaya manisnya amalan lahiriah, yakni maqam Islam. Sesudah ia beroleh petunjuk untuk beramal, bersungguh-sungguh di dalamnya, dan merasakan rasa manisnya, Dia menghadapinya dengan cahaya manisnya amalan batiniah, yakni maqam iman, yang meliputi ikhlas, jujur, tenang, betah dengan Allah, dan sebagainya-ringkasnya, sang hamba "lebih dekat kepada Allah." Buku ini adalah syarah atau penjelasan (syarh) atas al-Hikam, sebuah mahakarya Ibn ‘Athâ'illâh as-Sakandarî, salah seorang maestro sufi terkemuka di dunia Islam. Bagi mereka yang ingin memahami ajaran-ajaran Ibn ‘Athâ'illâh lebih jauh, buku ini sangat penting untuk disimak dan dikaji lebih lanjut.
ISBN 978-979-1096-51-5, Hard Cover, Ukuran 15.5 x 23.5 cm, 684 hlm.
Harga Rp 119.000,00

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengupas Wahdatul Wujud Syaikh Abdus Shamad Al-Palimban

Subjudul : Kajian kritis terhadap naskah Zâd al-Muttaqin fi Tauhid Rabb al-‘Alamin Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita, Rasulullah saw., keluarga dan para sahabatnya. Zâd al-Muttaqîn fi Tauhîd Rabb al-`Âlamîn adalah salah satu karya terpenting Syaikh Abdus Shamad al-Palimbani. Dikatakan demikian,karena dari segi kandungannya, karya yang masih berbentuk naskah manuskrip ini, merupakan satu-satunya karya al-Palimbani yang secara utuh memaparkan ajarannya tentang Wihdat al-Wujûd, sehingga kehadiran karya ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang komprehensif dan menyeluruh tentang kerangka besar pemikiran sufistik al-Palimbani, terutama jika dikaitkan dengan pemikirannya dalam karya-karya sebelum dan sesudahnya. Sayangnya, karya ini belum dikenal, bahkan belum diketahui keberadaannya secara luas oleh masyarakat. Hal ini disebabkan karena memang naskah ini tidak tercantum dalam katalog-katalog naskah A

Yang Mengenal Dirinya-Yang Mengenal Tuhannya

Sebagai agama samawi yang terakhir dan paling komprehensif, Islam menekankan bahwa Tuhan sama sekali bersifat transenden dari ciptaan-Nya. Berkenaan dengan pernyataan ini, kaum sufi sepakat sepenuhnya. Mereka berkata, ?Dengan rupa apa pun engkau membayangkan Tuhan, Dia tetap berbeda dari bayanganmu.? Namun, pada saat yang sama, mereka meyakini bahwa Tuhan juga bersifat imanen, selalu ada di dalam semua ciptaan-Nya. Bahkan, mustahil bagi manusia untuk mengetahui Tuhan kecuali melalui ciptaan-Nya. Menurut kaum sufi, ciptaan yang paling dekat dan paling mudah untuk mengantar kepada pengenalan Tuhan adalah diri manusia sendiri. Karena itulah Rasulullah saw. bersabda, ?Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya.? Jalâluddîn Rûmî, yang terkenal dengan puisi-puisi sufistiknya, kali ini menyusun aforisme-aforisme yang luar biasa indah dan dalam. Buku ini adalah salah satu magnum opus-nya. Jika Matsnawî dianggap sebagai karya puisi terbaik, maka buku ini, yang edisi bahasa Arabnya

Penggetar Hati-Nasihat-nasihat Orang Besar

Penggetar Hati Nasehat Orang-Orang Besar Kalam Hikmah, Syair-syair Klasik, Pepatah, Semboyan, Pitutur Jawi Oleh: Litho'atillah Penerbit: Al-Aziziyyah Tebal: v + 197 hal. Harga: Rp. 23.000,- Buku ini berisi tentang berbagai peribahasa, prinsip, nasehat dan semboyan hidup yang dikutib dari orang-orang terkemuka dan telah membuktikan dirinya meraih keberhasilan. isinya diantaranya: - Kutipan mutiara Syair Alfiyah Ibn Malik - Mutiara Penuh Makna - Motivation - Mutiara Penyejuk Jiwa - Pujangga Jowo - Pepatah dan peribahasa. semoga bermanfaat.