Langsung ke konten utama

Pembahasan Tuntas Perihal Khilafiyah



Dalam kehidupan ini, perbedaan pendapat memang merupakan kenyataan yang tak dapat dihindarkan, karena peranannya sebagai salah satu faktor penggerak proses kemajuan. Akan tetapi, jika perbedaan pendapat itu timbul dari prasangka buruk dan dikumandangkan dengan berbagai tudauhan yang menusuk perasaan, soalnya menjadi lain. ITulah salah satu hal yang tidak dapat dibenarkan dan harus diupayakan pencegahannya. Upaya mengatasi kesalahapahaman dan silang pendapat di antara sesama kaum Muslimin adalah kewajiban mulia, karena dengan adanya saling pengertian akan terwujud kesatuan dan persatuan umat Islam dalam arti yang sebenar-benarnya. Hal tersebut harus diupayakan secara terus-menerus selagi umat ini belum seluruhnya berpegang kembali pada "tali Allah" yang satu dan yang sama.

Penjelasan-penjelasan di dalam buku ini dupayakan semaksimal mungkin untuk mudah dipahami oleh semua kalangan pembaca, dengan didasarkan pada dalil-dalil syar'i—Alquran, Hadis Nabi, dan berbagai pendapat ulama.

Buku ini sangat bermanfaat dan dapat menghapus suara-suara sumbang dari telinga kaum Muslimin. Dan dengan adanya saling pengertian ini, maka kesalahpahaman di kalangan umat Islam dapat dihindarkan.
Meluruskan persoalan-persoalan yang banyak diperselisihkan di kalangan umat Islam
Harga buku Rp. 159.000

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ilmu Tauhid Benteng Iman terj. kitab Al-Husunu Al-Hamidiyah Sayid Husain Afandi

Ilmu Tauhid (Benteng Iman) (terjemah dari kitab Al-Husunu Al-Hamidiyah karya Sayid Husain Afandi) Penterjemah: H. M. Fadlil Sa'id An-Nadwi Penerbit: Al-Hidayah, Surabaya Tebal: xii + 193 hal. Harga: Rp. 20.000,- Buku yang ada di hadapan pemirsa ini adalah terjemahan dari kitab Al-Husunu Al-Hamidiyah atau Husnul hamidiyah yang membahas tentang ilmu tauhid. buku ini sangat penting untuk dipelajari secara mendalam oleh segenap santri dan kaum muslimin. Sebab, memahami kitab seperti ini merupakan tanda muslim yang sejati, karena dia mengerti hakekat dirinya dan mengenal Tuhan yang menciptakannya, sehingga dia dapat menghambakan diri kepada Allah secara hak, tanpa ada keraguan sedikitpun. Kitab ini tidak seperti kitab-kitab tauhid lainnya. Sebab, kitab ini dalam segala tatarannya selalu disertai bukti atau dalil rasional dan jarang sekali, bahkan tidak ada dalil-dalil naqlinya. Karena itu jika pembaca ingin mengetahui dalil naqli setiap pembahasan dalam kitab ini, maka dapa

Ketawa ITu Obat-Ketawa ITu Racun

Tertawa itu sehat, demikian kata pepatah, terlepas dari apakah cuma pepatah atau benar-benar terbukti secara medis. Sungguh, tidak enak bila dalam hidup seseorang tidak pernah tertawa. Hari-harinya dilalui dengan wajah cemberut, kusut, kecut, was-was, seolah banyak pikiran, dihantui kegelisahan, dan lain-lain. Banyak hadis meriwayatkan bahwa Nabi juga kadang bercanda dan tertawa (lebih tepatnya tersenyum). Namun, perlu diingat untuk selalu menjaga perilaku kita. Jangan tertawa terlalu keras dan terlalu sering. Tertawalah sewajarnya sehingga cukup sebagai penyegar dari segala ketegangan. Terlalu banyak tertawa dapat menyebabkan hati menjadi keras dan mati. Poin penting dalam buku ini menjabarkan ihwal: - Tertawalah dan Mengapa Harus - Tertawa Membawa Ibadah - Ilmu Tertawa - Jangan Merendahkan Orang dengan tawa - Tawa, Bicara dan Mendengar — 98 - Canda Tawa Pengikat Cinta — 110 - Tertawa Ibarat Mutiara — 126 - Manfaat Tertawa — 143 - Tertawa Aktifkan Otak Kanan — 153 - Hidup Penuh Senyum

Ringkasan terjemah ayat mubâhalah

Ringkasan terjemah ayat mubâhalah             Diantara tonggak penting ajaran kelompok syiah adalah ajaran tentang imamah. Dengan berbagai macam versi pengakuan terhadapnya sub-sub kelompok ini sepakat akan urgensinya dalam keberIslaman.             Secara bahasa imamah dapat diartikan sebagai kepemimpinan. Dan secara istilah kata ini dimaksudkan adalah kepemimpinan Ali bin Abi Thôlib dan keturunan biologisnya atas agama Islam pasca wafat rasulullah saw.             Dalam masalah imamah Ali bin Abî Thôlib terdapat banyak dalil yang dijadikan rujukan kelompok syiah. Dalil-dalil itu tersebar dalam Al-Quran dan hadist. Salah satu dalil yang terdapat dalam Al-Quran adalah surat Âli ‘Imrôn 61 yang kemudian dinamai dengan ayat mubâhalah (sumpah pocong).             Dalam menerangkan masalah imamah dari ayat ini penulis kitab ini, Sayyid Ali Husain Al-Milâni, menyadari benar adanya banyak pendapat dalam masalah ini. Dan pendapat-pendapat itu banyak waktu tidak bisa dipertemukan kecu