Langsung ke konten utama

Ustad Abi Maulana Kelahiran Pantai Jempa Aceh Tamiang



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ilmu Tauhid Benteng Iman terj. kitab Al-Husunu Al-Hamidiyah Sayid Husain Afandi

Ilmu Tauhid (Benteng Iman) (terjemah dari kitab Al-Husunu Al-Hamidiyah karya Sayid Husain Afandi) Penterjemah: H. M. Fadlil Sa'id An-Nadwi Penerbit: Al-Hidayah, Surabaya Tebal: xii + 193 hal. Harga: Rp. 20.000,- Buku yang ada di hadapan pemirsa ini adalah terjemahan dari kitab Al-Husunu Al-Hamidiyah atau Husnul hamidiyah yang membahas tentang ilmu tauhid. buku ini sangat penting untuk dipelajari secara mendalam oleh segenap santri dan kaum muslimin. Sebab, memahami kitab seperti ini merupakan tanda muslim yang sejati, karena dia mengerti hakekat dirinya dan mengenal Tuhan yang menciptakannya, sehingga dia dapat menghambakan diri kepada Allah secara hak, tanpa ada keraguan sedikitpun. Kitab ini tidak seperti kitab-kitab tauhid lainnya. Sebab, kitab ini dalam segala tatarannya selalu disertai bukti atau dalil rasional dan jarang sekali, bahkan tidak ada dalil-dalil naqlinya. Karena itu jika pembaca ingin mengetahui dalil naqli setiap pembahasan dalam kitab ini, maka dapa

Ketawa ITu Obat-Ketawa ITu Racun

Tertawa itu sehat, demikian kata pepatah, terlepas dari apakah cuma pepatah atau benar-benar terbukti secara medis. Sungguh, tidak enak bila dalam hidup seseorang tidak pernah tertawa. Hari-harinya dilalui dengan wajah cemberut, kusut, kecut, was-was, seolah banyak pikiran, dihantui kegelisahan, dan lain-lain. Banyak hadis meriwayatkan bahwa Nabi juga kadang bercanda dan tertawa (lebih tepatnya tersenyum). Namun, perlu diingat untuk selalu menjaga perilaku kita. Jangan tertawa terlalu keras dan terlalu sering. Tertawalah sewajarnya sehingga cukup sebagai penyegar dari segala ketegangan. Terlalu banyak tertawa dapat menyebabkan hati menjadi keras dan mati. Poin penting dalam buku ini menjabarkan ihwal: - Tertawalah dan Mengapa Harus - Tertawa Membawa Ibadah - Ilmu Tertawa - Jangan Merendahkan Orang dengan tawa - Tawa, Bicara dan Mendengar — 98 - Canda Tawa Pengikat Cinta — 110 - Tertawa Ibarat Mutiara — 126 - Manfaat Tertawa — 143 - Tertawa Aktifkan Otak Kanan — 153 - Hidup Penuh Senyum

Ringkasan terjemah ayat mubâhalah

Ringkasan terjemah ayat mubâhalah             Diantara tonggak penting ajaran kelompok syiah adalah ajaran tentang imamah. Dengan berbagai macam versi pengakuan terhadapnya sub-sub kelompok ini sepakat akan urgensinya dalam keberIslaman.             Secara bahasa imamah dapat diartikan sebagai kepemimpinan. Dan secara istilah kata ini dimaksudkan adalah kepemimpinan Ali bin Abi Thôlib dan keturunan biologisnya atas agama Islam pasca wafat rasulullah saw.             Dalam masalah imamah Ali bin Abî Thôlib terdapat banyak dalil yang dijadikan rujukan kelompok syiah. Dalil-dalil itu tersebar dalam Al-Quran dan hadist. Salah satu dalil yang terdapat dalam Al-Quran adalah surat Âli ‘Imrôn 61 yang kemudian dinamai dengan ayat mubâhalah (sumpah pocong).             Dalam menerangkan masalah imamah dari ayat ini penulis kitab ini, Sayyid Ali Husain Al-Milâni, menyadari benar adanya banyak pendapat dalam masalah ini. Dan pendapat-pendapat itu banyak waktu tidak bisa dipertemukan kecu