Langsung ke konten utama

Postingan

Dahsyatnya Bismillah-Rahasia, Keutamaan, dan Tafsir atas Kalimat Basmalah

Sejak pertama kali buku ini diluncurkan, alhamdulillah mendapat respons yang positif. Buku ini mengulas pertanyaan yang sangat penting bagi aturan kehidupan Ilahi, dan mengapa Tuhan menciptakan alam semesta dan menciptakan manusia, dan membahas pula hubungan antara karakter alam semesta. Kalimat Basmalah juga berhubungan dengan kekuasaan Allah. Buku ini membahas mengapa Bismillah dimulai dari huruf "Ba." Ba dalam Basmalah berarti berhubugan dengan ledakan kosmik dan bukti yang besar dari keberadaan Allah SWT serta sebuah jalan menuju pengetahuan tentang-Nya, dan sifat-sifat Allah, dan bagaimana kita memuji-Nya dan berterima kasih kepada-Nya. Pembahasannya sungguh komprehensif dengan sedikit gaya bertutur yang mirip dengan novel. Buku ini juga membuat kita dapat mempelajari karakter demi karakter yang terkandung dalam huruf Hijaiyah. Setiap satu huruf dalam untaian kalimat Basmalah mengandung spiritualitas untuk menjaga manusia terhadap gangguan setan manusia dan jin, dan imp

Songsong Hari Baru Harapan Baru

"Anak-anak adalah jembatan ke surga."—Peribahasa Persia Ada pepatah lama yang berbunyi, "sebagian besar hidup kita 'dirusak' oleh anak dan sebagian lagi oleh orangtua kita." Tapi itu hanya pepatah, bisa benar bisa salah. Faktanya justru semenjak kehadiran anak banyak terjadi perubahan, rezeki bertambah, karier meningkat, hubungan keluarga membaik."

Tauhid dan Sains Prof Osman Bakar

Dr Osman Bakar, ilmuwan Muslim Malaysia , melalui karyanya Tauhid dan Sains ingin menggambarkan relasi sains dan agama dengan mempromosikan relasi sains dan tauhid yang kemudian mengabsahkan istilah sains Islam. Dia berfokus pada kajian Islam non-orientalis yang berperspektif fundamentalis. Penemuan paling penting tentang sains Islam sebagaimana diuraikan dalam karya Profesor Hussein Nasr , menjadi rujukan utama. Melalui karya Nasr, Osman Bakar menyimpulkan, tidak ada satu metode pun dalam sains yang mengesampingkan metode lain. Terbukti, deretan ilmuwan profesional Barat sekelas R Oppenheimer, E Schrodinger, dan Fritjof Capra berpaling pada doktrin Timur dengan harapan menemukan solusi masalah di ujung perbatasan fisika modern (hal 85-86). Meskipun demikian, tidak berarti perbedaan fundamental antara konsepsi Islam dan konsepsi modern tentang metodologi sains lenyap. Ini terutama disebabkan metode ilmiah dalam sains modern (Barat) memiliki perbedaan epistemologi mendasar dari metode