Langsung ke konten utama

Postingan

Buku-buku Pilihan Sepanjang Masa dan Sejarah Indonesia

Buku-buku Pilihan Sepanjang Masa dan Sejarah Indonesia Aceh: Sejarah, Budaya, dan Tradisi (Rp. 68.000) Adat Dalam Politik Indonesia (Rp. 64.000) Adat Istiadat Orang Rembong (Rp. 24.000) Adu Jotos Lone Ranger (Rp. 21.000) Afrika yang Resah (Rp. 41.000) Aku Hadir di Hari Ini – Kumpulan Puisi/HR. Bandaharo (Rp. 30.000) Aku “Tiada” Aku Niscaya (Rp. 212.500) Anarkisme dan Sosialisme (Rp. 23.000) Angin Burangrang – Sajak-Sajak Petani Tua/Samsir Mohamad (Rp. 19.000) Antara Daerah dan Negara (Rp. 47.000) Asal Usul Elite Intelektual Minangkabau (Rp. 51.000) Asep Sambodja Menulis: Tentang Sastra Indonesia & Dunia (Rp. 64.000) Azalea, Hidup Mengejar Ijazah/Asahan Alham (Novel) (Rp. 34.000) Bahasa Betawi, Sejarah, dan Perkembangannya (Rp. 20.000) Bahasa Melayu Bahasa Dunia (Rp. 42.000) Beijing Doll (Rp. 21.000) Biru Hitam Merah Kesumba (Rp. 17.000) Brumaire XVIII Louis Bonaparte/Karl Marx (Rp. 18.000) Bujang Tan Domang (Rp. 73.000) Bulembangbu – Kisah Pahit Seorang Tahanan G.30.S.65 (Rp. 38.5

Strategi Pemasaran Buku-Bagaimana Caranya

sumber: http://media.kompasiana.com/buku/2011/01/19/strategi-pemasaran-buku/ Kebahagiaan menjadi penulis buku telah kita miliki. Kini buku telah berada dalam genggaman. Kita telah menghasilkan tiga produk buku: fiksi, nonfiksi, dan buku teks. Lalu, bagaimanakah langkah kita selanjutnya? Cukupkah kita berbangga dengan kumpulan kertas bertulis itu? Tentu saja tidak. Kita harus memasarkan buku-buku itu. Buku-buku itu harus dibaca, dimiliki, dan dibeli orang lain. Cukuplah kita menyimpan 5 buah untuk setiap jenisnya. Tentu itu bertujuan untuk koleksi perpustakaan dan dokumentasi pribadi. Lalu, bagaimanakah strategi pemasaran buku? Menurutku, ada tujuh strategi pemasaran buku. Ketujuh strategi itu adalah memanfaatkan media elektronik, memasang iklan, mengadakan bedah buku, menggelar konferensi pers, mengadakan komunikasi dengan resensator, memanfaatkan kolega, dan memanfaatkan k

Sarjana Pengangguran

Sarjana pengangguran Usiaku di ambang kepala tiga separuh senja separuh malam berjumpa belum pada yang didamba kaki mengayuh menyeret bayangan gelap suram hancur pedih gelap dan kudus beriiring selalu   bagai embun tersapu debu jiwaku tambah miskin Pagi yang putih di sini aku bangun dan terjaga memecut diri mencari yang terdalam di sunyi-sunyi kaca plastik pinggiran jalan Dua tahun menyandang gelar sarjana aku malu bertemu kamu matahari waktu luntang-lantung seperti monyet lapar memakan kutu mencari rezeki kesana-kemari ke tempat-tempat yang aku sendiri tak tahu lagi kemana memompa jiwa agar tidak gila kalah oleh keadaan atau oleh sesuatu yang lebih kuat dari iblis lambat laun barisan angsa bernyanyi di danau yang sepi rumahku adalah kesunyian menyerah-berserah setiap waktu kuberdoa pada Gusti Pangeran Raja Manusia Pemilik Kerajaan Hati Cahaya di atas Cahaya Apa itu lowongan kerja menyiksa raga upah murah badan rusak mulut koyak oleh permintaan iba koran-koran memberitakan gurau