Langsung ke konten utama

Ulama Sejagad Menggugat Salafi Wahabi

Oleh: Syaikh Idahram

Penerbit: Pustaka Pesantren


Harga buku: Rp. 60.000,-


Tebal: 340 Hal.



"Buku ini merupakan sumbangsih tak terhingga dalam memperkaya peta dialektika pemikiran bagi umat Islam Indonesia". (KH. Munzir Tamam, M.A., Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Prov. DKI Jakarta)

"Saya rasa, rumah-rumah setiap muslim perlu dihiasi dengan buku penting seperti ini, agar anak-anak mereka juga turut membacanya, untuk membentengi mereka dengan pemahaman yang lurus." (Ust. H. Muhammad Arifin llham, Pimpinan Majelis Zikir az-Zikra)

"Mereka mengubah nama Wahabi menjadi Salafi untuk mengelabui umat Islam... juga, agar mereka merasa aman dan nyaman dari sorotan masyarakat dalam menyebarkan dakwahnya..."(Prof. Dr. Ali Gomaa, ulama besar Al-Azhar sekaligus mufti Mesir)

"Al-Albani tidak dapat dipertanggungjawabkan dalam menetapkan nilai suatu hadis, baik shahih ataupun dhaif. la telah mengubah hadis-hadis dengan sesuatu yang tidak boleh menurut ulama hadis..." (Al-Muhaddits Prof. Dr. Abdullah al-Ghimari, Guru Besar llmu Hadis di universitas-univesitas Maroko)

"Maaf, mereka hanya menjadi bencana bagi sunnah dan fitnah bagi Islam secara keseluruhan. Pada kenyataannya, sesungguhnya penyakit-penyakit jiwa ada pada mereka yang sangat fanatik itu..." (Prof. Dr. Muhammad al-Ghazali, dai internasional terkemuka di Timur Tengah asal Mesir)

Di antara ciri sekte Salafi Wahabi yang paling menonjol adalah klaim kebenaran yang mereka sematkan kepada Salafi Wahabi golongan mereka sendiri. Demi menjaga klaim tersebut, apa pun mereka lakukan, termasuk menyerang segala
pemahaman yang tidak sejalan. Tak aneh jika kemudian dakwah Salafi Wahabi
ditentang di mana-mana, digugat oleh para ulama di setiap masa.

Buku ini memaparkan, secara ringkas dan cerdas berbagai ketancuan dan penyimpangan tokoh-tokoh utama sekte Salafi Wahabi, berikut gugatan para ulama terkemuka Ahlussunnah wal Jama'ah dari berbagai mazhab, dari berbagai generasi, berbagai belahan dunia, dan berbagai bidang keilmuan yang berbeda.

Biodata Penulis

Syaikh Idahram adalah pemerhati gerakan-gerakan Islam, lahir di Tanah Jawa, pada tahun I970an. Ketertarikannya terhadap fenomena Salafi Wahabi terpupuk sejak ia melanglang buana dan belajar ke Timur Tengah, bertalaqqi kepada para masyayikh di sana dan berdiskusi dengan para ustadz.

Dalam upaya pencariannya itu, penulis pernah menjadi anggota organisasi Muhammadiyah beberapa tahun, aktif dalam liqa' PKS (Partai Keadilan Sejahtera) selama 4 tahun, pengurus kajian Hizbut Tahrir selama 2 tahun, pejabat teras ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), hingga akhirnya berlabuh dan basah kuyup dalam tasawuf dengan berbai'at kepada seorang syaikh.

Maraknya gerakan Islam garis keras di Indonesia, serta dorongan dari berbagai pihak, membuat dirinya memutuskan untuk menuliskan apa yang diamatinya selama ini tentang Salafi Wahabi. Ia sempat ragu ketika beberapa kawan mengingatkannya tentang teror yang kerap kali terjadi terhadap para pengkritik faham ini. Akan tetapi, atas rekomendasi dari para masyayikh, penulis akhirnya memutuskan untuk tetap menuliskan penelitiannya dengan menyiasati penggunaan nama pena, yaitu Syaikh Idahram.

Buku Trilogi Data dan Fakta Penyimpangan sekte Salafl Wahabi ini hadir sebagai titik kulminasi dari rasa prihatin penulis terhadap persatuan dan ukhuwah umat Islam yang saat ini sangat meradang dan hanya tinggal wacana. Dia mencoba berpikir keras, dari mana persatuan umat ini harus dimulai. Hingga akhirnya, pencarian dan penelitian yang dilakukannya selama 9 tahun, mulai 2001 s.d. 2010, membuahkan buku sederhana di tangan pembaca ini.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penulis Buku MELEPAS BELITAN WAHABI-USTAD SYARIFUDDIN TAMIANG

Toko Buku 24 Jam

The Swordless Samurai-Samurai Sejati

Jepang abad ke-16 merupakan zaman pembantaian dan kegelapan. Zaman dimana satu-satunya hukum yang ada adalah hukum pedang. Dalam tatanan masyarakat hierarkis yang kaku dan melarang keras penyatuan kelas sosial, Hideyoshi lahir sebagai seorang anak petani miskin. Hideyoshi yang hanya setinggi 150 senti dan berbobot lima puluh kilogram serta tidak memiliki kemampuan bela diri, tampaknya mustahil untuk menjadi seorang samurai. Tetapi dialah yang menjadi pemenang tunggal dari perang berkepanjangan dan berhasil menyatukan negeri yang sudah tercabik-cabik selama lebih dari 100 tahun. Dialah Sang Samurai Tanpa Pedang. Ditulis dengan gaya bertutur dari sudut pandang pihak pertama, seolah-olah buku ini merupakan memoar Hideyoshi, sehingga kita akan terbawa ke dunia di mana Toyotomi Hideyoshi hidup. Aku tinggal di Jepang selama lebih dari satu dekade, dan di sana The Swordless Samurai adalah bacaan berharga bagi siapa saja — Ken Belson, New York Times rincian: 280 halaman, Harga buku Rp....