Setiap filosof tidak pernah luput dari pembahasan tentang jiwa manusia, karena jiwa merupakan bagian yang paling dekat dengan [diri] kita dan sangat misterius. Tetapi, setiap kali para pemikir mengira bahwa mereka sudah mengetahui lebih banyak tentang jiwa, menyelami hakikatnya, menyingkap rahasianya dan mengenali esensinya, ternyata mereka mendapati ilmu itu laksana fatamorgana dan esensi jiwa sebagai fenomena yang menarik. Bukti pentingnya karya Ibn Sînâ tentang jiwa dan pengaruhnya yang besar pada Abad Pertengahan adalah bahwa karya itu telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan tersebar luas di kalangan filosof Eropa. Ini diperkuat oleh beberapa manuskrip Ibn Sînâ yang masih tersimpan di perpustakaan-perpustakaan Eropa sampai sekarang dan berjumlah sekitar 45 manuskrip. Pemikiran Eropa masih sangat dipengaruhi karya-karya Ibn Sînâ sejak abad ke-12 M hingga abad ke-17 M, ketika muncul Rene Descartes yang banyak mengutip argumentasi Ibn Sînâ dalam m...