Langsung ke konten utama

SELINGKUH ITU “MUNGKIN” MANUSIAWI

SELINGKUH ITU “MUNGKIN” MANUSIAWI
Oleh: Setiadi R. Saleh


Buku ini memiliki kelebihan dari kajian lain yang bertema serupa, pertama: meski pembahasannya secara ilmiah, namun disajikan dengan bahasa yang komunikatif, sehingga pembaca tidak akan merasa bosan. Penulis menghindari penggunaan bahasa-bahasa ilmiah yang membosankan dan sulit dipahami; Kedua: buku ini didukung oleh kasus-kasus yang relevan untuk tiap-tiap topik bahasan. Seluruh kasus merupakan kisah nyata, yang diangkat dari hasil konsultasi penulis selama bertahun-tahun di Jabodetabek. Tidak ada kisah yang mengada-ada atau fiktif, sehingga semuanya laik dijadikan sebagai teladan. Tercatat ada sebanyak 54 kasus penting yang disajikan dengan sangat menarik; Ketiga: buku ini membahas semua hal yang terkait dengan selingkuh. 
Hampir seluruh perselingkuhan berlatar belakang cinta. Seorang suami tidak akan mau disebut berselingkuh jika bersetubuh sekali saja dengan seorang pelacur, meski di waktu berikutnya dia kembali bersetubuh dengan pelacur-pelacur lain. Alasannya, karena tidak ada rasa cinta di hatinya. Baru dapat dikatakan selingkuh jika hal itu dilakukan dengan orang yang ia cintai, namun tidak memiliki ikatan pernikahan yang sah. Demikian juga, seorang istri cenderung memaafkan suaminya jika ia bersetubuh dengan pelacur, namun sulit memaafkan jika ia berselingkuh dengan pacar yang dicintainya. Dalam buku ini juga dikaji fitnah cinta yang sering melanda manusia.
Selingkuh adalah tema yang sangat tabu dalam khazanah pustaka Islam. Belum pernah ada buku dengan tema seperti ini di sepanjang sejarah. Tema yang beberapa kali diangkat adalah mengenai perzinahan. Itupun hanya sebatas hukum-hukumnya saja. Sedangkan kita ketahui, bahwa tindakan zina belum tentu berkonotasi selingkuh. Karena selingkuh memiliki lahan yang berbeda dari zina. Namun memiliki titik singgung yang erat dengannya.
    Sementara itu, mayoritas penduduk Indonesia adalah kaum Muslimin. Sedangkan Islam adalah agama yang lengkap. Syariat Islam tidak hanya meliputi hal-hal yang baik dan positif saja. Tapi juga membahas berbagai keburukan dan hal-hal negatif untuk diterapi dan dicari solusinya. Jika para ahli enggan membahas tema ini, berarti mereka menghilangkan satu aspek penting dalam Islam, yang berguna untuk membersihkan dan meluruskan masyarakat.


Kekurangan dari buku adalah pembahasannya yang konvensional. Kurang menukik ke arah yang kekinian. Misalnya bagaimana dengan mudahnya seseorang dapat main serong atau berselingkuh melalui jaringan-jaringan sosial internet seperti chatting dan lain sebagainya. Sebagaimana yang telah banyak kita ketahui, dunia maya adalah dunia yang misterius dan membingungkan. Terlalu banyak tunnel (terowongan)  yang membuat seseorang tembus kepada situs-situs tertentu. Pencinta cyber memang tidak bertemu secara fisik. Tapi, mereka berkomunikasi satu sama lain karena merasa saling kesepian. Apakah perselingkuhan melalui jejaring dunia maya dapat dikatakan perselingkuhan. Jawabannya Ya! Sebab, apa pun bentuknya perselingkuhan dapat merusak dan menistakan hubungan keharmonisan keluarga. Meski sebagian orang menganggap sebentuk perselingkuhan mungkin adalah sesuatu yang manusiawi.[]


Spesikasi Buku
Judul        : All About Selingkuh, Problematika dan Jalan Keluarnya:
  Dilengkapi 54 Kasus Nyata
Ukuran    : 15,5 cm x 23,5 cm
Tebal        : 376, Softcover (SC)
Karangan    : Abdul Aziz Ahmad, MS.i
Terbitan    : Pustaka Hidayah Bandung
Tahun Terbit    : Cetakan I Agustus 2009
Penyunting    : Abdullah Hasan
ISBN        : 978-979-1096-96-6

Komentar

Postingan populer dari blog ini

raihlah hakikat—jangan abaikan syariat

Dalam buku ini, pembaca akan menemukan bahwa Imam al-Jailani r.a. senantiasa menekankan satu prinsip yang paling mendasar, yakni bahwa puncak tujuan hanya bisa dicapai melalui jalan syariat. Dengan demikian, hukum-hukum syariat dan akidah kaum salaf, dalam pandangannya, merupakan lubuk sekaligus ufuk tasawuf. Menurut Imam al-Jailani, seseorang bisa disebut sebagai ahl al-haqq wa al-wushul hanya jika lahirnya berpegang teguh pada syariat yang benar, baik perintah maupun larangan, dan batinnya senantiasa bertidak sesuai bashirah. Dengan bashirah itulah ia senantiasa melihat teladannya, yakni Rasulullah saw. "Pada lembaran-lembaran buku ini, saya telah menemukan etika perjalanan (as-suluk) dan hakikat tujuan hidup yang dapat memudahkan para penempuh jalan spritual untuk memantapkan langkah kakinya dalam mencapai kehidupan yang baik, hati yang kokoh dan jiwa yang tenteram; berjalan di atas jalan yang lurus dan tidak terperangkap dalam jebakan jalan-jalan bercabang yang menyesatkan....

Doa-doa Para Nabi dan Auliya

Buku berjudul Abwâb al-Faraj ini merupakan buah karya al-‘Allâmah al-‘Ârif billâh Doktor as-Sayyid Muhammad bin ‘ Alwî al-Mâlikî al-Hasanî , salah satu cabang dari pohon besar kenabian dan mata rantai para ulama yang mengamalkan ilmunya. Beliau saya anggap sebagai bagian dari mereka yang mumpuni dalam ilmu dan konsisten mengamalkan ajaran serta ujaran yang mereka kemukakan. Beliau adalah salah seorang dâ‘i yang mukhlis dan senantiasa menyerukan serta membela kebenaran. Allah Ta‘âlâ telah menganugerahinya bakat-bakat besar serta keistimewaan-keistimewaan yang tinggi yang berasal dari karunia-Nya yang mahaagung. Beliau termasuk di antara sejumlah orang yang Allah beri kebijaksanaan dan cara menyelesaikan perselisihan. Beliau dikaruniai berbagai inspirasi yang 12 Doa-doa Para Nabi & Auliya’ benar dan karamah yang cemerlang, dikaruniai pemahaman dalam agama dengan pemahaman yang betul dan tercerahkan. Beliau adalah orang yang konsisten berpegang pada ajaran-ajaran Islam dalam setiap ke...

Sarjana Pengangguran

Sarjana pengangguran Usiaku di ambang kepala tiga separuh senja separuh malam berjumpa belum pada yang didamba kaki mengayuh menyeret bayangan gelap suram hancur pedih gelap dan kudus beriiring selalu   bagai embun tersapu debu jiwaku tambah miskin Pagi yang putih di sini aku bangun dan terjaga memecut diri mencari yang terdalam di sunyi-sunyi kaca plastik pinggiran jalan Dua tahun menyandang gelar sarjana aku malu bertemu kamu matahari waktu luntang-lantung seperti monyet lapar memakan kutu mencari rezeki kesana-kemari ke tempat-tempat yang aku sendiri tak tahu lagi kemana memompa jiwa agar tidak gila kalah oleh keadaan atau oleh sesuatu yang lebih kuat dari iblis lambat laun barisan angsa bernyanyi di danau yang sepi rumahku adalah kesunyian menyerah-berserah setiap waktu kuberdoa pada Gusti Pangeran Raja Manusia Pemilik Kerajaan Hati Cahaya di atas Cahaya Apa itu lowongan kerja menyiksa raga upah murah badan rusak mulut koyak oleh permintaan iba koran-koran memberitakan g...