Orang-orang
miskin terbagi atas tiga golongan. Pertama,
orang-orang miskin yang tidak pernah meminta-minta dan apabila diberikan
sesuatu mereka menolaknya. Orang-orang ini adalah para spritualis.Seandainya orang-orang seperti
ini meminta kepada Allah, niscaya Allah mengabulkan segala permintaan mereka.
Golongan
kedua, orang-orang miskin yang tidak pernah meminta-minta, tetapi
apabila kepada mereka diberikan sesuatu, mereka masih mau menerimanya. Mereka
itu berada di tengah-tengah. Mereka adalah manusia-manusia yang teguh di dalam
kepasrahan kepada Allah dan mereka inilah yang akan dijamu Allah di dalam
surga.
Golongan
ketiga, orang-orang miskin yang duduk dengan sabar menantikan
pemberian orang sesuai dengan kesanggupan, tetapi mereka menolak godaan-godaan
hawa nafsu.
Di antara itu ada pula orang
beriman yang fakir dan orang fakir yang tidak beriman. Orang fakir yang beriman
tidak pernah bersusah hati terhadap rezeki dan pemberian Allah SWT. Ke manapun
ia pergi, selalu dinantikan kedatangannya. Orang fakir yang beriman, wajahnya
saja sudah meneduhkan dan ia senantiasa membagi ilmu dan memperbanyak amal
kebajikan. Ia laiknya manusia pada umumnya, bekerja, berkarya dengan tenaga dan
pikiran.
Sedangkan orang fakir yang
tidak beriman, terus saja mengeluh kepada Tuhan bahwa ia miskin lagi fakir. Lihatlah
sekelilingmu, mengapa engkau saja yang merasa benar-benar papa. Ingat
saudaraku, Allah tidak kejam, Allah ingin kita maju, berusaha terus, jangan mau
jadi korban dari keadaan. Jika engkau hari ini berhutang, azzamkan (niat kuat
tekad bulat), utang akan terbayar lunas. Jika hari ini engkau tergolong susah,
tetapi merasa memiliki kepintaran dan masih belum berhasil. Air saja perlu
dicari, minyak bumi saja perlu digali. Hidup akan menemukan jalannya
sendiri-sendiri, engkau tidak sendiri. Apa pun yang engkau yakini pasti
terjadi. Sebab, engkau istimewa bukan dari golongan si miskin yang papa,
hina-dina lagi teraniaya.[]
Komentar