Langsung ke konten utama

Kisah Heroik 20 Panglima Perang Islam

Kisah Heroik 20 Panglima Perang Islam

Penulis            : Abdurrahman Wahyudi, M. SI
Kategori         : Remaja, Dewasa, Umum
Jumlah Hlm    : 266 Halaman (Bookman Old Style, 12 pt, 2 Spasi)


1.      Hamzah bin Abdul Muthalib
2.      Usamah bin Zaid
3.      Amr Bin Ash

4.      Khalid bin Walid

5.      Matsna
6.      Saad bin Abi Waqash
7.      Abu Ubaidah bin Jarrah
8.      Abu Salamah
9.      Abdullah bin Zubair
10.  Salman Al-Farisi
11.  Ja’far bin Abi Thalib
12.  Zaid bin Haritsah
13.  Zubair bin Awam
14.  Thariq bin Ziyad
15.  Salahuddin Al-Ayyubi
16.  Abdullah bin Rawahah
17.  Qutaibah bin Muslim
18.  Abdurrahman Al-Ghifaqi
19.  Shilah bin Asy-Yam Al-Adawi
20.  Abu Muslim Al-Khaulani



         


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ilmu Tauhid Benteng Iman terj. kitab Al-Husunu Al-Hamidiyah Sayid Husain Afandi

Ilmu Tauhid (Benteng Iman) (terjemah dari kitab Al-Husunu Al-Hamidiyah karya Sayid Husain Afandi) Penterjemah: H. M. Fadlil Sa'id An-Nadwi Penerbit: Al-Hidayah, Surabaya Tebal: xii + 193 hal. Harga: Rp. 20.000,- Buku yang ada di hadapan pemirsa ini adalah terjemahan dari kitab Al-Husunu Al-Hamidiyah atau Husnul hamidiyah yang membahas tentang ilmu tauhid. buku ini sangat penting untuk dipelajari secara mendalam oleh segenap santri dan kaum muslimin. Sebab, memahami kitab seperti ini merupakan tanda muslim yang sejati, karena dia mengerti hakekat dirinya dan mengenal Tuhan yang menciptakannya, sehingga dia dapat menghambakan diri kepada Allah secara hak, tanpa ada keraguan sedikitpun. Kitab ini tidak seperti kitab-kitab tauhid lainnya. Sebab, kitab ini dalam segala tatarannya selalu disertai bukti atau dalil rasional dan jarang sekali, bahkan tidak ada dalil-dalil naqlinya. Karena itu jika pembaca ingin mengetahui dalil naqli setiap pembahasan dalam kitab ini, maka dapa

Abi Maulana Syarifuddin-Melepas Belitan Wahabi

Tauhid dan Sains Prof Osman Bakar

Dr Osman Bakar, ilmuwan Muslim Malaysia , melalui karyanya Tauhid dan Sains ingin menggambarkan relasi sains dan agama dengan mempromosikan relasi sains dan tauhid yang kemudian mengabsahkan istilah sains Islam. Dia berfokus pada kajian Islam non-orientalis yang berperspektif fundamentalis. Penemuan paling penting tentang sains Islam sebagaimana diuraikan dalam karya Profesor Hussein Nasr , menjadi rujukan utama. Melalui karya Nasr, Osman Bakar menyimpulkan, tidak ada satu metode pun dalam sains yang mengesampingkan metode lain. Terbukti, deretan ilmuwan profesional Barat sekelas R Oppenheimer, E Schrodinger, dan Fritjof Capra berpaling pada doktrin Timur dengan harapan menemukan solusi masalah di ujung perbatasan fisika modern (hal 85-86). Meskipun demikian, tidak berarti perbedaan fundamental antara konsepsi Islam dan konsepsi modern tentang metodologi sains lenyap. Ini terutama disebabkan metode ilmiah dalam sains modern (Barat) memiliki perbedaan epistemologi mendasar dari metode