Sungguh malang anak-anak yang oleh orang-tua dijadikan ajang kompetesi.
Kompetesi tidak buruk, tapi kalau sudah mengarah mempersaingkan anak-anak
dengan anak-anak yang lain. Ini perlu kita renungkan kembali. Mungkin, sebagian
orangtua dulunya kurang berhasil, jadi ketika mendapati anak-anak telah tumbuh begitu
‘manis’, keyakinan untuk berkompetisi timbul. Mulai dari kompetesi bayi
tersenyum, tertawa, bicara, berjalan, mewarnai dan lain sebagainya. Ada perlunya
kita simak kata Penelope Leach berikut
ini:
"Perkembangan anak merupakan sebuah proses,
bukan perlombaan. Kita bersikap seolah-olah anak yang bisa berjalan paling awal
akan berjalan paling cepat, seolah-olah kata-kata pertama yang dia ucapkan
merupakan pertanda bagi kalimat-kalimat bermakna yang akan diucapkannya nanti,
dan seakan-akan prospek anak-anak sebagai seseorang yang cerdas, mandiri dan
bersosialisasi bisa ditingkatkan dengan memacu mereka agar cepat melewati tahap
tidak tahu apa-apa, bergantung, atau tak terkontrol yang pantas menurut usia
mereka. Itu tidak benar dan banyak bukti untuk menunjukkannya."
Setiap anak dan orangtua adalah unik. Masing-masing
memiliki prinsip. Apa yang cocok untuk sebuah keluarga, belum tentu konsepnya
cocok untuk keluarga yang lain. Semoga kehadiran buku ini menciptakan khazanah bagi
orang-tua agar dapat merancang masa depan si buah hati dengan sebaik-baiknya
rancangan.
Komentar