Langsung ke konten utama

Psikologi Ilmu Jiwa dalam Pandangan Ibn SIna

Setiap filosof tidak pernah luput dari pembahasan ten­tang jiwa manusia, karena jiwa merupakan bagian yang paling dekat dengan [diri] kita dan sangat mis­te­rius. Tetapi, setiap kali para pemikir mengira bahwa me­reka sudah mengetahui lebih banyak ten­tang jiwa, me­nyelami hakikatnya, menyingkap raha­sia­nya dan me­ngenali esensinya, ternyata mereka men­­­dapati ilmu itu laksana fatamorgana dan esensi jiwa sebagai feno­me­­na yang menarik.

Bukti pentingnya karya Ibn Sînâ tentang jiwa dan pe­ngaruhnya yang besar pada Abad Pertengahan ada­lah bahwa karya itu telah diterjemahkan ke dalam ba­hasa Latin dan tersebar luas di kalangan filosof Eropa. Ini­ diperkuat oleh beberapa manuskrip Ibn Sînâ yang masih tersimpan di perpustakaan-per­pus­ta­kaan Ero­pa­ sampai sekarang dan berjumlah sekitar 45 manus­krip.

Pemikiran Eropa masih sangat dipengaruhi karya-kar­­ya Ibn Sînâ sejak abad ke-12 M hingga abad ke-17 M, ketika muncul Rene Descartes yang banyak me­ng­u­tip argumentasi Ibn Sînâ dalam membukti­kan ke­beradaan jiwa. Sementara itu pengaruh psikologi Ibn­­ Sî­nâ terhadap para filosof Muslim, tidak perlu di­buk­ti­kan lagi. Para filosof Muslim mutakhir me­netap­kan ke­­pemimpinan dan kepeloporan Ibn Sînâ, dan mem­be­ri­nya gelar Syaikh ar-Ra’îs. Mereka meniru gayanya da­lam sebagian besar pembahasan tentang ilmu jiwa.


ISBN: 978-602-8631-00-6
Tahun Terbit 2009, Ukuran 13,5 x 23,5 cm, 210 halaman.

Harga Buku Rp. 39.000,-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fatwa-fatwa Mutakhir Yusuf Qardhawi

Sekalipun mazhab yang terkandung dalam ilmu fiqih tidak menyangkut soal-soal akidah, dalam implementasinya perbedaan pandangan dalam fiqh justru memicu dan menciptakan keyakinan atau akidah baru yang berbeda. Mengapa hal ini terjadi? Dr. Yusuf Qardhawi-seorang ulama dan mujtahid terkemuka dari Mesir-menjelaskannya dengan cukup gamblang, meski belum tuntas sepenuhnya sebagai berikut. Pertama, sejumlah cabang ilmu hukum fiqih terbit karena ada kasus-kasus tertentu yang tidak pernah di masa Nabi Muhammad Saw. Kedua, selama periode pertengahan abad ketiga Hijriah, belum dikenal adanya mazhab baru. Kitab fiqh yang ditulis oleh para ulama umumnya berupa rincian keterangan tentang ketentuan-ketentuan hukum yang sebagian berpijak pada situasi dan kondisi di zamannya. Dunia Islam megenal beberapa mazhab fiqh. Empat di antaranya adalah mazhab Maliki, Hanafi, Syafi'i dan Hambali. Menurut Yusuf Qardhawi, jalan terbaik untuk memecahkan masalah-masalah dalam fiqih harus bersumber dari analisis d...

Edutivity: 100 Hal Paling Bikin Penasaran

Sinopsis 100 Hal Paling Bikin Penasaran (7-12 Tahun) * Kenapa ikan tidak berbulu? * Apakah kentut bisa menyebabkan ledakan? * Apakah besi cair bisa menempel di magnet? * Kalau petir menyambar danau apakah ikan-ikan di dalamnya bisa mati? * Apakah pelangi bisa muncul di malam hari? * Bisakah kita memandikan lalat? Harga buku Rp. 74.000,-

Tauhid dan Sains Prof Osman Bakar

Dr Osman Bakar, ilmuwan Muslim Malaysia , melalui karyanya Tauhid dan Sains ingin menggambarkan relasi sains dan agama dengan mempromosikan relasi sains dan tauhid yang kemudian mengabsahkan istilah sains Islam. Dia berfokus pada kajian Islam non-orientalis yang berperspektif fundamentalis. Penemuan paling penting tentang sains Islam sebagaimana diuraikan dalam karya Profesor Hussein Nasr , menjadi rujukan utama. Melalui karya Nasr, Osman Bakar menyimpulkan, tidak ada satu metode pun dalam sains yang mengesampingkan metode lain. Terbukti, deretan ilmuwan profesional Barat sekelas R Oppenheimer, E Schrodinger, dan Fritjof Capra berpaling pada doktrin Timur dengan harapan menemukan solusi masalah di ujung perbatasan fisika modern (hal 85-86). Meskipun demikian, tidak berarti perbedaan fundamental antara konsepsi Islam dan konsepsi modern tentang metodologi sains lenyap. Ini terutama disebabkan metode ilmiah dalam sains modern (Barat) memiliki perbedaan epistemologi mendasar dari metode ...