Langsung ke konten utama

Postingan

raihlah hakikat—jangan abaikan syariat

Dalam buku ini, pembaca akan menemukan bahwa Imam al-Jailani r.a. senantiasa menekankan satu prinsip yang paling mendasar, yakni bahwa puncak tujuan hanya bisa dicapai melalui jalan syariat. Dengan demikian, hukum-hukum syariat dan akidah kaum salaf, dalam pandangannya, merupakan lubuk sekaligus ufuk tasawuf. Menurut Imam al-Jailani, seseorang bisa disebut sebagai ahl al-haqq wa al-wushul hanya jika lahirnya berpegang teguh pada syariat yang benar, baik perintah maupun larangan, dan batinnya senantiasa bertidak sesuai bashirah. Dengan bashirah itulah ia senantiasa melihat teladannya, yakni Rasulullah saw. "Pada lembaran-lembaran buku ini, saya telah menemukan etika perjalanan (as-suluk) dan hakikat tujuan hidup yang dapat memudahkan para penempuh jalan spritual untuk memantapkan langkah kakinya dalam mencapai kehidupan yang baik, hati yang kokoh dan jiwa yang tenteram; berjalan di atas jalan yang lurus dan tidak terperangkap dalam jebakan jalan-jalan bercabang yang menyesatkan.&qu

percikan cahaya ilahi

Ketika hati diselimuti kegelapan, hanya 'percikan cahaya Ilahi' sajalah yang meneranginya. Ketika mata-hati telah dibutakan oleh nafsu dan hasrat telah menguasai jiwa, tak ada lagi yang bisa ditunggu selain kehancuran. Hati hanya bisa dibersihkan dengan cahaya tauhid. Jiwa akan merdeka bila selalu mengesakan Allah. Jika hati telah menjadi suci dan jiwa terbebaskan, maka keduanya akan terbang menuju ke haribaan Allah dan siap memperoleh kemenangan dari Ilahi (al-fath ar-rabbani) dan limpahan cahaya dari Tuhan yang Maha Pengasih (al-faidh ar-rahmani) "Jika kau masih takut dan berharap pada manusia, maka dia menjadi tuhanmu. Jika kau masih menghadapkan hatimu pada harta dunia, maka kau adalah budaknya, dan dia menjadi tuhanmu. Tak ada cinta yang paling abadi, kecuali cinta seorang hamba kepada Allah. Seorang pencinta tak akan meninggalkan kekasihnya, baik saat suka maupun saat derita." Buku yang berisi petuah-petuah dari pendiri dan pemuka tarekat Qadariyah ini, Syaikh A

fiqih tasawuf

Inilah sebuah karya yang komprehensif tentang fiqih, etika, dan tasawuf dalam Islam. Sesuai dengan judul aslinya at-Ghunyah ("Kekayaan"), buku ini kaya dengan pesan-pesan religius Syaikh 'Abdul Qadir al-Jailani. Memang tak ada buku yang cukup kaya untuk menggambarkan kekayaan pengetahuan Allah. Namun, buku ini bisa dijadikan acuan utama bagi mereka yang ingin mempelajari Islam secara komprehensif. Buku ini diawali dengan prosesi keislaman, yakni beberapa hal yang dilakukan ketika seseorang hendak masuk Islam. Dalam bagian berikutnya, Syaikh 'Abdul Qadir memaparkan aspek akidah, berbagai konsep keimanan yang harus diyakini dan diketahui oleh setiap Mukmin. Berturut-turut kemudian Syaikh memaparkan aspek ibadah, muamalah, dan doa-doa. Setiap aspek dalam Islam harus senantiasa disertai dengan etika baik dalam hubungan vertikal maupun horisontal. terbitan Pustaka Hidayah 2001, hardcover 15.5 c 23.5 cm 313 hlm. Harga buku Rp. 59.000

menangkis bisikan jahat

Syaikh Abdul Qâdir Jailani, dalam buku ini, mengemukakan bisikan-bisikan (khawâthir) yang mungkin muncul di dalam hati manusia, di antaranya: Bisikan dari diri rendah (nafs), bisikan hawa nafsu (hawâ), bisikan setan, bisikan malaikat, dan bisikan Tuhan. Jika kita menolak bisikan dari diri rendah, bisikan dari hawa nafsu, dan bisikan setan, maka bisikan dari malaikat akan datang kepada kita. Dan akhirnya akan datang bisikan dari Tuhan Kebenaran. Inilah tahap yang terakhir. "Apabila hatimu sehat dan baik, ia akan selalu bersikap kritis untuk menanyai setiap bisikan yang datang: Bisikan macam apa engkau ini? Dari sumber mana engkau datang?” Maka bisikan itu akan mengatakan: “Aku adalah bisikan anu dan anu …” ISBN: 978-979-1096-84-3, Pustaka Hidayah 2009, Softcover 16 x 24 cm 250 hlm. Harga buku Rp 79.000