Oleh: KH. Muhyiddin Abdusshomad
Penerbit: Khalista
Harga buku: Rp. 8.000,-
Memang, idealnya setiap amaliah ibadah mahdhah harus ada nash (teks) al-QUr'an atau al-Hadits-nya, bukan tafsir, ta'wil, ataupun qiyas (akal). Namun karena ketrbatasan nash, sementara kasus dalam ibadah maupun muamalah itu terus berkembang sepanjang zaman, maka tidak dapat dihindari penggunaan tafsir, ta'wil, ataupun qiyas. DI antaranya beberapa tradisi dan ibadah dibulan Sya'ban dan Ramadhan yang diamalkan oleh masyarakat Indonesia.
Buku saku ini merupakan penelusuran penulis terhadap argumen beberapa tradisi dan ibadah tersebut yang bisa dijadikan panduan dalam mengamalkannya, sehingga kita tidak mudah terpengaruh oleh tuduhan bid'ah, sesat dan menyesatkan, akhirnya warisan tradisi-tradisi itu tetap terpelihara, terlestarikan dan dapat mematri iman dan islam kita "laksana karang di tengah lautan yang tak goyah oleh deburan ombak yang dahsyat sekalipun".
Penerbit: Khalista
Harga buku: Rp. 8.000,-
Memang, idealnya setiap amaliah ibadah mahdhah harus ada nash (teks) al-QUr'an atau al-Hadits-nya, bukan tafsir, ta'wil, ataupun qiyas (akal). Namun karena ketrbatasan nash, sementara kasus dalam ibadah maupun muamalah itu terus berkembang sepanjang zaman, maka tidak dapat dihindari penggunaan tafsir, ta'wil, ataupun qiyas. DI antaranya beberapa tradisi dan ibadah dibulan Sya'ban dan Ramadhan yang diamalkan oleh masyarakat Indonesia.
Buku saku ini merupakan penelusuran penulis terhadap argumen beberapa tradisi dan ibadah tersebut yang bisa dijadikan panduan dalam mengamalkannya, sehingga kita tidak mudah terpengaruh oleh tuduhan bid'ah, sesat dan menyesatkan, akhirnya warisan tradisi-tradisi itu tetap terpelihara, terlestarikan dan dapat mematri iman dan islam kita "laksana karang di tengah lautan yang tak goyah oleh deburan ombak yang dahsyat sekalipun".
Komentar