Langsung ke konten utama

Islam Happy Ending: Harapan Kaum Beriman

Apakah Anda percaya sebuah buku dapat mengubah hidup seseorang? Adakah yang menghalangi Anda sehingga semua huruf yang Anda baca seolah-olah tidak menempel dalam benak Anda? Rasul bersabda, "Ada dua orang yang akan menghancurkan umatku yakni, orang berilmu yang jahat dan ahli ibadah yang bodoh. Orang paling jahat adalah ulama yang senang berbuat kerusakan."


Setiap orang membutuhkan ilmu yang akan membawa kepada kebahagiaan. Dalam buku ini Anda akan menemukan kekuatan nasihat-nasihat tentang pelbagai hal yang disampaikan oleh Baginda tercinta-Nabi Muhammad saw., Imam 'Alî bin Abî Thâlib, 'Umar bin al-Khaththâb, Abû Bakar, Sastrawan, Penyair, Ahli bahasa, Ahli Tafsir dan Ulama. Buku ini akan memberi kemantapan kepada Anda atas Islam yang Anda yakini, sehingga tanpa ragu Anda akan menjadikan Islam sebagai 'jalan hidup' sekaligus 'jalan mati' Anda.

Buku ini akan menjadi mitra pengetahuan Anda, agar selalu rela menerima Islam sebagai agama yang benar, dan agar akhir perjalanan hidup Anda Happy Ending - mati dalam keadaan Islam (khusnul khatimah).


Abû al-Hasan 'Alî bin Muhammad bin Habîb al-Mawardî atau yang lebih dikenal dengan al-Mawardî adalah seorang intelektual. Ia termasuk tokoh terkemuka, pemikir dan peletak dasar keilmuan politik Islam di zaman Abbasiyah. Ia pernah menjadi qadhi (hakim). Lahir di Baghdad 386 H/975 M, Al-Mawardî menguasai ilmu-ilmu agama, hadis, fiqih, politik, filsafat, etika dan sastra. Al Mawardi menempati kedudukan yang penting di antara sarjana-sarjana Muslim.

Harga buku Rp. 90.000,-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengupas Wahdatul Wujud Syaikh Abdus Shamad Al-Palimban

Subjudul : Kajian kritis terhadap naskah Zâd al-Muttaqin fi Tauhid Rabb al-‘Alamin Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita, Rasulullah saw., keluarga dan para sahabatnya. Zâd al-Muttaqîn fi Tauhîd Rabb al-`Âlamîn adalah salah satu karya terpenting Syaikh Abdus Shamad al-Palimbani. Dikatakan demikian,karena dari segi kandungannya, karya yang masih berbentuk naskah manuskrip ini, merupakan satu-satunya karya al-Palimbani yang secara utuh memaparkan ajarannya tentang Wihdat al-Wujûd, sehingga kehadiran karya ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang komprehensif dan menyeluruh tentang kerangka besar pemikiran sufistik al-Palimbani, terutama jika dikaitkan dengan pemikirannya dalam karya-karya sebelum dan sesudahnya. Sayangnya, karya ini belum dikenal, bahkan belum diketahui keberadaannya secara luas oleh masyarakat. Hal ini disebabkan karena memang naskah ini tidak tercantum dalam katalog-katalog naskah A

Doa-doa Para Nabi dan Auliya

Buku berjudul Abwâb al-Faraj ini merupakan buah karya al-‘Allâmah al-‘Ârif billâh Doktor as-Sayyid Muhammad bin ‘ Alwî al-Mâlikî al-Hasanî , salah satu cabang dari pohon besar kenabian dan mata rantai para ulama yang mengamalkan ilmunya. Beliau saya anggap sebagai bagian dari mereka yang mumpuni dalam ilmu dan konsisten mengamalkan ajaran serta ujaran yang mereka kemukakan. Beliau adalah salah seorang dâ‘i yang mukhlis dan senantiasa menyerukan serta membela kebenaran. Allah Ta‘âlâ telah menganugerahinya bakat-bakat besar serta keistimewaan-keistimewaan yang tinggi yang berasal dari karunia-Nya yang mahaagung. Beliau termasuk di antara sejumlah orang yang Allah beri kebijaksanaan dan cara menyelesaikan perselisihan. Beliau dikaruniai berbagai inspirasi yang 12 Doa-doa Para Nabi & Auliya’ benar dan karamah yang cemerlang, dikaruniai pemahaman dalam agama dengan pemahaman yang betul dan tercerahkan. Beliau adalah orang yang konsisten berpegang pada ajaran-ajaran Islam dalam setiap ke

Tauhid dan Sains Prof Osman Bakar

Dr Osman Bakar, ilmuwan Muslim Malaysia , melalui karyanya Tauhid dan Sains ingin menggambarkan relasi sains dan agama dengan mempromosikan relasi sains dan tauhid yang kemudian mengabsahkan istilah sains Islam. Dia berfokus pada kajian Islam non-orientalis yang berperspektif fundamentalis. Penemuan paling penting tentang sains Islam sebagaimana diuraikan dalam karya Profesor Hussein Nasr , menjadi rujukan utama. Melalui karya Nasr, Osman Bakar menyimpulkan, tidak ada satu metode pun dalam sains yang mengesampingkan metode lain. Terbukti, deretan ilmuwan profesional Barat sekelas R Oppenheimer, E Schrodinger, dan Fritjof Capra berpaling pada doktrin Timur dengan harapan menemukan solusi masalah di ujung perbatasan fisika modern (hal 85-86). Meskipun demikian, tidak berarti perbedaan fundamental antara konsepsi Islam dan konsepsi modern tentang metodologi sains lenyap. Ini terutama disebabkan metode ilmiah dalam sains modern (Barat) memiliki perbedaan epistemologi mendasar dari metode